28 April 2010

Nikmat Yang Tak Terekspos


Apa yang akan Anda lakukan jika perut terasa penuh sesak seperti ada yang harus dikeluarkan ? Saya yakin Anda akan segera tergopoh-gopoh cari tempat untuk menuntaskannya. Dan Anda tidak lagi peduli apa yang sedang Anda lakukan. Entah itu bekerja, ngantor, belajar, kuliah, meeting, sidang paripurna, nonton televisi, makan, internetan, sepakbola, naik motor, nyopir mobil, antri ATM, shoping, pacaran, jaga toko lagi ramai, bahkan tidur sekalipun. Tak peduli Anda menemukan tempat khusus bernama toilet, WC, kakus, kali atau semak-semak, yang penting hajat Anda tuntas tas taaas.
Setelah itu apa yang Anda rasakan... huuh legaaaaaaa. Plong rasanya.

Ternyata keindahan kita bersolek, kerapian kita berdandan, perasaan wah kita mengendarai mobil wah, motor wah, kesenangan kita nonton acara televisi, kekhusyu'an kita mendengarkan mata pelajaran, kuliah dan dengkuran nyaman tidur kita kalah dengan satu hal saja yaitu hasrat BAB (Buang Air Besar). Siapapun tak akan bisa memenangkannya.

Banyak yang bisa kita renungkan dari hal ini :

  1. Kita tak cukup punya kekuatan untuk melakukan perlawanan. Dan yang mengalahkan kita bukannya kehebatan orang hebat, kepandaian orang-orang jenius, atau kepiawaian para ahli. Yang mengalahkan kita hanyalah kotoran perut sendiri yang mendesak ingin keluar. Alangkah lemahnya kita.
  2. Cantiknya kita, tampannya kita, eloknya tubuh kita, wanginya badan kita, ternyata sama jeleknya kalau sedang jongkok di atas tempat pembuangan. Berusaha mendorong kotoran yang mau keluar yang kadang keras dan sulit hingga otot-otot tubuh meregang semua. Kalau tidak percaya silahkan pasang cermin besar di depan dan perhatikan ketika sedang BAB. Jelek sekali kita.
  3. Yang kita keluarkan adalah hasil akhir dari yang kita isikan. Tak peduli kita mengisikan makanan minuman serba enak dan serba mahal, dibeli dari tempat yang wah. Atau kita mengisikan singkong bakar ambil di kebun dan minuman air putih. Kalau sudah keluar semua sama. Sama-sama menjijikkan, kotor, bau dan yang pasti sama-sama kita bilang good bye for you, now and forever tak bakalan aku tengok kau.
    So... apa bedanya makanan enak dan tak enak? Hanya di lidah saja kan.
  4. Kita mesti bersyukur. BAB lancar dan normal adalah nikmat yang tak terhingga dan tak ternilai harganya. Bayangkan bagaimana rasa sakitnya BAB keras (bebelen) atau terlalu encer (murus). Bikin kita gak nyaman segalanya. Berapa kali harus bolos kerja, bolos sekolah. Berapa duit harus dikeluarkan untuk mengembalikan kenikmatan itu.
  5. Kita mesti tafakkur dan mengagungkan Tuhan. Dengan menjadikan BAB dan hasrat BAB, Tuhan memberikan anugerah-anugerah yang tak terhingga kepada manusia. Banyak karya-karya manusia (yang kemudian menjadi jalan rejeki yang mencukupi bahkan lebih dari cukup), terinspirasi dari BAB. Ada toilet dan kelengkapannya, ada pabrik yang membuatnya dengan ribuan karyawan, ada yang tukang pasang, ada yang bersih-bersih. Bahkan di banyak tempat BAB menjadi lahan bisnis sebagian orang dengan menyediakan toilet umum, WC umum berbayar.
    Belum lagi berapa penyakit dapat terhindar dengan BAB. Banyak sekali hingga tak terhitung. Dan itu semua adalah anugerah.
  6. Dan lain-lain.
BAB (Buang Air Besar) memang jarang terekspos baik teks maupun visual, meskipun demikian kita tidak boleh melupakannya begitu saja dan menganggapnya hanya sebagai rutinitas belaka. BAB (Buang Air Besar) adalah nikmat yang besar yang harus kita syukuri.

Wallaahu a'lam

6 comments:

iskandaria said...

Tulisan yang sangat inspiratif mas. Mau nambahni lagi, nikmat lainnya yaitu ketika kita makan pada saat benar-benar lapar. Wah, itu nikmatnya luar biasa deh bagi saya ^_^

fatchur said...

wah kalo itu sih sama, saya juga begitu.

Darin said...

Syukuri apa yang ada, itu kata dMassiv :)
Sepertinya cocok didendangkan saat baca artikel ini.

fatchur said...

he he he

Bung Eko said...

Hehehehe, hal sepele, namun kok ya ternyata mengandung makna yang sangat mendalam seperti ini. Ya, terkadang kita tidak bisa menyukuri nikmat-nikmat yang terkesan sepele seperti ini. Padahal, bayangkan kita gak bisa BAB, mesti dioperasi habis berapa puluh juta tuh?

Btw, selamat, Bung Fatchur terpilih sebagai pemenang kontes komentar terbanyak di bungeko.com.

fatchur said...

Oh ya... Alhamdulillaah