26 February 2010

Yang Dikejar Yang Terbang

Membaca posting mas Agus saya jadi ingat ayam. Binatang unggas yang paling terkenal di dunia. Dibanding sama burung sepertinya tidak ada yang berbeda. Dari segi fisik sama-sama punya kaki, punya sayap, punya paruh. sama-sama suka makan padi dan cacing.
Yang membedakan burung selalu terbang dan ayam tidak. Sebenarnya bukannya ayam tidak bisa terbang. Dia hanya malas saja untuk terbang. Dia hanya mau terbang kalau dikejar-kejar.
Begitulah perilaku ayam. Di berbagai sudut dunia termasuk blogging ternyata ada juga yang menerapkan prilaku ayam. Untuk action perlu dikejar-kejar. Untuk semangat perlu didorong-dorong. Tapi itulah fenomenanya. Kita tidak bisa menvonis dan menggugat. Semua berjalan pada jalur masing-masing. Mereka yang mengejar-ngejar ayam karena mereka ingin agar ayam yang sebenarnya punya potensi untuk terbang benar-benar menggunakan potensinya sehingga kelak predikatnya bukan lagi ayam tapi berubah menjadi burung. Mereka yang selalu memberi motifasi karena ingin orang lain benar-benar menggunakan segala potensinya dibidang apapun yang dia mampu. Semua dilakukan demi kebaikan. Adapun faktanya orang lain mau action atau tidak, itu tidak menjadi alasan bagi mereka untuk berhenti memotifasi. It’s no problems.

Rosulullah berdakwah tidak pernah memaksakan ummatnya untuk mengikuti. Beliau hanya menyampaikan tugas yang diembannya sebagai seorang rasul yaitu tabligh (menyampaikan). Kalaupun kemudian ummat tidak mau mengikuti Beliau selalu bilang “hidayah berada pada kuasa Allah tugas saya cuma menyampaikan”. Dalam suatu sabda beliau dikatakan “isy maa syi’ta fa innaka mayyitun …” au kamaa qoola, hiduplah semau kamu tapi ingat bahwa kamu pasti akan mati.
Apa yang dia sabdakan adalah wujud kepasrahan kepada Allah SWT. Bukan sebuah pemaksaan kepada ummat, karena hidayah ummat semua ada pada Allah SWT.

Baguslah kalau diantara kita masih saling mengingatkan, saling memotifasi dan seharusnya memang begitu. Namun semua harus dilandasi rasa ikhlas, lillaahi ta’aala.

Wallaahu a'lam

4 comments:

RIZDAN said...

Itulah persahabatan,satu sama lain saling ingat-mengingatkan...

Agus Siswoyo said...

Semoga yang diingatkan tidak mempunyai pikiran buruk dan diambil sisi baiknya saja.

fatchur said...

kebaikan memang perlu diperjuangkan. dan yang namanya perjuangan butuh pengorbanan. lahir, batin, pikiran maupun perasaan.

Agus Siswoyo said...

Artikel mas Fatchur saya terbitkan besok pagi dalam rangkaian Kontes Co-Writer. Asyik nih, Sebagai artikel pembuka lho....