01 March 2010

Inspirasi dari Seekor Nyamuk

Maunya cerah yang turun malah hujan. Yang menginginkan hujan justru mendapat anugerah teriknya sinar matahari. Hujan akhir-akhir ini memang sering turun di daerah-daerah. Berbagai macam dampak juga mulai terasa. Dari banjir, rob, lingkungan kumuh, jalanan licin rawan kecelakaan, jemuran tak kering-kering, nyamuk-nyamuk merajalela dan yang lain.
Banyak keluhan terucap dari mulut-mulut kita dengan kondisi alam yang kurang bisa diprediksi ini. Berbagai macam kata “gara-gara” dijadikan alat untuk mencari kambing hitam. Ujung-ujungnya, banyak yang secara tidak sadar maupun tidak sadar menyalah-nyalahkan banyak hal. Hujan disalahkan, mendung disalahkan, nyamuk disalahkan, sampah disalahkan, pakaian kotor disalahkan, apa-apa disalahkan.
Lalu siapa yang benar??? Wallaahu a’lam. Kebenaran hakiki adalah milik Allah SWT.

Fitrah alam memang dicipta secara berpasangan. Ada siang ada malam, ada baik ada buruk, ada benci ada cinta, ada sanjungan ada cemooh, ada perang ada damai, masih banyak yang lain. Tapi satu yang pasti Allah SWT, Maha Pencipta tidak menciptakan suatu makhluk kecuali pasti ada hikmah dan faidahnya.

Saya terinspirasi seekor nyamuk ketika menuangkan tulisan ini. Nyamuk begitu dibenci banyak orang karena dianggap sumber berbagai penyakit seperti demam berdarah, malaria dan cikungunya dll. Satu sengatan saja sudah cukup membuat terkejut karena gatal-gatal. Kemudian membekas merah lalu badan meriang …
Kita amati sekilas nyamuk memang musuh manusia yang harus dibasmi. Namun kalau kita berfikir lebih jauh ternyata dengan adanya nyamuk, Allah SWT telah memberikan banyak hikmah dan manfaat. Banyak orang sejahtera, banyak orang pintar lantaran adanya nyamuk. Berapa aset perusahaan-perusahaan pembuat obat nyamuk. Berapa orang yang terlibat didalamnya untuk sekedar mendapatkan rizqi Allah SWT mulai dari bos, staff, karyawan, sales marketing, para pengiklan dan yang lain yang tak terhitung. Banyak juga orang jadi ilmuan dari hasil meneliti nyamuk.
Dari dulu sampai sekarang nyamuk tetaplah nyamuk, hewan kecil yang suka menghisap darah. Kalau kita bisa berfikir lebih dalam (tafakkur), adanya nyamuk justru akan semakin membuat kita memuji kebesaran Allah SWT. Dan itu berlaku juga pada ciptaan Allah yang lain.

Walhasil, kita boleh tidak senang terhadap sesuatu namun kita harus berusaha untuk tidak mudah membuat dan memunculkan kata cemooh terhadap sesuatu itu. Mungkin saja kita yang tidak tahu bahwa disisi dunia yang lain banyak orang mendambakannya, mengambil manfaat darinya, serta menggantungkan nafkah hidupnya.

Wallaahu a’lam

No comments: