18 August 2009

Curigaisme Su'udzonisme

Kemarin malam 17 Agustus disela-sela selamatan yang dilakukan warga satu RW bapak Kepala Dusun menghampiri saya dan mengajak berbincang-bincang yang inti dari pada perbincangan adalah pak Kadus mengajak untuk bersama-sama meningkatkan dan menggairahkan lagi semangat warga untuk melakukan peningkatan keamanan agar tidak kecolongan seperti halnya warga Dusun Beji Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung yang tak pernah menyangka akan ada peristiwa penggerebekan di salah satu rumah milik warga yang ternyata di dalamnya ada tamu yang dicurigai aparat keamanan sebagai anggota pembuat teror alias teroris.
Atas wacana dari pak Kadus salah satu warga yang kebetulan ikut dalam perbincangan balik bertanya "Lha yang harus kita awasi itu siapa pak, Orangnya seperti apa, Apa yang tidak punya KTP, Apa warga yang bukan warga kita padahal itu saudara atau family warga kita lagi menginap, Apa orang yang tidak kita kenal yang kebetulan lewat di dusun kita malam-malam karena dusun kita memang di pinggir jalan raya?" terus dan teruuus sampai perbincangan selesai...seru sekali.

Paling saya amati dari perbincangan pak Kadus dengan warganya di atas adalah betapa besarnya dampak dan trauma masyarakat atas peristiwa meledaknya dua bom di Jakarta. Dan salah satu dampaknya adalah terciptanya sikap dan sifat baru bagi banyak orang yaitu curigaisme atau su'udzonisme. Orang mudah curiga dengan orang lain yang tak dikenalnya. Padahal banyakan mana orang yang dikenal dengan yang tak dikenal. Orang mudah berprasangka buruk terhadap orang yang bertingkah tak biasa. Orang mudah memberikan cap negatif terhadap orang yang berpakaian aneh, hanya karena memakai cadar, hanya karena pakaiannya jubah serba putih, hanya karena pembicaraannya seputar perjuangan agama. Orang mudah was-was dengan orang lain yang bukan warga daerahnya hanya karena tidak memiliki KTP . Dan lain sebagainya.

Memang sifat waspada terhadap hal-hal yang berakibat buruk dalam hal apa saja sangat diperlukan bahkan harus tapi jangan sampai kewaspadaan itu lantas berlanjut pada su'udzon dan curiga berlebihan sehingga menimbulkan hal-hal yang merugikan pada diri sendiri atau pada orang lain.
Berapa banyak contoh kasus salah hukum hanya karena curiga yang berlebihan. Berapa banyak kasus kematian sia-sia akibat curiga yang berlebihan seperti salah sasaran. Berapa banyak orang yang dicurigai maling babak belur padahal yang maling orang lain, hanya karena curiga yang berlebihan. Dan masih banyak lagi yang lain...

Kesimpulan
Su'udzon No, Waspada Yes. Waspadalah! Waspadalah!
Wallaahu a'lam

No comments: