27 August 2009

10 Faedah Lapar

Membicarakan soal makan dan minum memang seperti tidak akan ada habisnya. Dari jaman dahulu sampai jaman sekarang dan mungkin sampai besok mau kiamat. Yang dibicarakan pun bermacam-macam. Ada yang soal resepnya, bahan bakunya, cara memasaknya. Ada yang berbicara soal gizi dan hubungannya dengan kesehatan. Ada juga yang membicarakan soal teori dan suka dukanya ketika mencari. Semuanya bicara soal makanan.
Dan kali ini untuk yang kedua kalinya saya juga mau menulis hal yang berkaitan dengan makanan yaitu tentang lapar dan kenyang. Bagi yang belum baca artikel pertama silahkan dibaca dulu.
Saya sengaja mengambil topik ini karena sepertinya jarang yang mengulas dan membicarakannya. Padahal yang namanya lapar dan kenyang adalah faktor utama kita memenuhi kebutuhan makan dan minum sebelum berlanjut kepada masalah pemenuhan gizi untuk kesehatan tubuh. Kita makan pertama kalinya karena kita lapar dan ingin kenyang. Kalau tidak lapar saya yakin kita dan semua orang tak ada keinginan untuk makan.
Namun perlu diketahui bahwa dibalik rasa lapar yang kadang terasa menyakitkan ternyata tersimpan beragam faidah besar dan berguna. Diantara faidah-faidahnya adalah :
  1. Menjernihkan hati dan menghidupkan akal fikiran. Orang yang perutnya kosong mudah dalam berfikir dan memikirkan segala sesuatu serta mudah juga untuk menerima ilmu.
  2. Membantu mencapai kekhusyu'an dalam berdzikir kepada Allah sehigga hati merasakan nikmatnya berdzikir. Banyak orang yang lisannya berdzikir tapi hati tak merasa nikmat dikarenakan tak dibarengi dengan kebiasaan melaparkan diri.
  3. Membantu menumbuhkan rasa prihatin dan rasa merendah. Juga membantu mengurangi rasa senang-senang dan ingkar nikmat. Kurangnya rasa prihatin dan sikap merendah serta perasaan yang selalu senang dan bangga atas nikmat yang dimiliki membuat hati mudah melupakan tuhan.
  4. Menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama. Hanya orang yang merasakan lapar yang mengerti akan sakitnya orang lapar. Dan hanya yang merasakan lapar pula yang punya rasa kasihan yang tulus terhadap mereka.
  5. Lapar yang ditumbuhkan membantu mengurangi keinginan untuk melakukan hal-hal yang merugikan. Beragam perbuatan dosa dan melanggar adalah bermula dari keinginan untuk memenuhi kebutuhan perut seperti mengambil dan menggunakan hak milik orang lain baik secara diam-diam seperti mencuri, korupsi maupun secara terang-terangan seperti merampok.
  6. Membantu orang untuk selalu terjaga dan tidak mudah ngantuk. Orang yang banyak makan pasti banyak minum. Kalau sudah banyak makan minum maka perutnya akan selalu kenyang. Kalau sudah begitu maka akan mudah ngantuk, banyak tidur dan sulit terjaga. Dia bisa saja menghabiskan waktu malamnya yang panjang secara cuma-cuma hanya dengan tidur mendengkur. Padahal waktu malam adalah waktu yang berharga untuk sebuah aktifitas berharga seperti belajar, berfikir, berdzikir, ibadah malam seperti sholat tahajjud, sholat witir dan sebagainya.
  7. Seorang pelajar kadang mengantuk diwaktu mengikuti pelajaran dikarenakan banyak jajan dan kekenyangan saat jam istirahat. Walhasil diapun kehilangan daya tangkapnya dalam mengikuti pelajaran.
  8. Memiliki tambahan waktu untuk melakukan kebiasaan ibadah atau hal lain yang bernilai positif. Banyak makan berarti banyak masak. Banyak masak memerlukan banyak waktu. Dari mulai membeli bahan baku yang bermacam-macam, mengolahnya hingga jadi makanan, menghidangkannya serta memakannya. Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Dengan membiasakan lapar maka waktu yang seharusnya habis untuk semua itu bisa dikurangi dan dialihkan untuk hal-hal lain yang bersifat positif.
  9. Menjadikan badan menjadi sehat dan tidak mudah terserang sakit karena kebanyakan penyakit adalah hasil dari menumpuknya sisa makanan yang tercampur di dalam perut yang berasal dari kebiasaan kurangnya mengontrol soal makan. Ketika orang sakit maka akan kehilangan banyak waktu untuk berakifitas baik untuk beribadah, belajar, bekerja atau yang lain.
  10. Hemat biaya yang berarti berkurangnya beban hidup. Banyak makan berarti banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memenuhinya. Dan banyaknya biaya membutuhkan aktifitas yang lebih untuk mendapatkannya. Dengan begitu bertambahlah beban hidupnya.
  11. Memungkinkan untuk menggunakan sisa harta yang seharusnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan makannya pada hal-hal lain yang positif seperti bersedekah, menyantuni orang-orang tak mampu, memenuhi kebutuhan belajar seperti buku pelajaran dan yang lain.
Lapar bukan berarti harus tidak makan sama sekali hingga kemudian menimbulkan jatuhnya penyakit tapi dalam artian mengurangi volume makan baik secara waktu maupun porsinya.
Masih banyak faedah-faedah yang lain yang belum saya sebutkan karena mungkin akan terlalu panjang. Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi para pembaca.

Wallaahu a'lam

2 comments:

hill said...

artikelnya bagus sekali mas, sy baru mengerti,ternyata puasa selain habluminallah juga membuat sehat jiwa n raga kita ya, tdk semata2 Allah memerintahkan sesuatu karena demi kebaikan manusia itu sendiri :)

salam sukses ya mas semoga ttp lancar puasanya

Bapakechilpii said...

Amien, terima kasih