10 August 2009

Lelaki Berambut Daun

Wah rambutnya berubah jadi daun... Batin saya ketika melihatnya membawa tumpukan jerami dan rumput yang diletakkan diatas kepala. Saking besarnya tumpukan dan banyaknya daun rumput yang menjuntai hingga menutupi raut wajahnya, dia terlihat seperti manusia berkepala tumpukan rumput dan berambut daun. Jalannya terlihat begitu gontai seolah memberikan isyarat kelelahan. Walau keringatnya terus mengalir membasahi tubuh dan pakaian lusuhnya dia tetap melangkah dan terus melangkah tanpa mau sesekali istirahat. Rupanya dia ingin cepat sampai karena dirumah ada yang sudah menanti dan menunggu kedatangannya. Makin lama makin lama sorot matanya semakin berbinar ketika dari kejauhan rumahnya mulai kelihatan.

Lelaki itu namanya ... kang Ihsan, biasa dipanggil San dan masih ada ikatan kerabat sama saya. Juga kebetulan sekali dia tinggal bersebelahan dengan tempat saya tinggal.
Dia melakukan pekerjaan itu setiap hari dengan sukarela dan tanpa paksaan kecuali dari hatinya sendiri. Mengapa?

Setelah saya intip ternyata dia melakukan pekerjaan itu tanpa kenal cuaca karena dia harus memberi makan empat ekor kambing kesayangannya.
Cuma karena kambing? Ya, cuma karena kambing kang Ihsan rela melakukan pekerjaan yang oleh banyak orang jaman sekarang dianggap pekerjaan wong ndeso yang tak menghasilkan apapun kecuali lelah dan kotoran. Tapi saya begitu kagum dan acung jempol. Bukan karena rambut daunnya yang dipanggul di atas kepala atau karena besarnya tumpukan yang dia bawa, bukan pula karena pakaian lusuh dan kotor yang dia pakai tanpa masalah, tapi karena apa yang dilakukannya semata-mata adalah ungkapan dan reaksi tanggung jawab yang dia pikul. Dengan adanya kambing yang dia ikat dirumahnya dia punya tanggung jawab dan kewajiban untuk mencarikannya makan dan minuman, meciptakan suasana nyaman dan tenang.

Tapi kan cuma kambing. Mosok sama binatang harus perhaitan-perhatian amat.

Eeeee... Ingat! Kambing juga ciptaan Tuhan yang harus dilindungi dan diberlakukan secara wajar sebagai makhluk hidup. Manusia tidak boleh menyakiti ataupun membuatnya teraniaya tanpa sebab dan alasan apapun yang sesuai dengan ketentuan Penciptanya. Ketika binatang dalam keadaan yang wajar dan normal, tidak dikekang oleh manusia maka akan mencari sendiri apapun yang menjadi kelangsungan hidupnya berupa makanan, air dan lain sebagainya. Namun ketika keadaan berubah dari yang asalnya bebas menjadi terikat dan terkekang oleh manusia, maka manusialah yang punya kewajiban dan tanggung jawab terhadap kelangsungan hidupnya.

Dan kang Ihsan telah melakukannya dengan penuh kerelaan. Ternyata hebat juga Lelaki Berambut Daun.

No comments: